KITAB PHRSA KUNCI TABUT NABI SULAIMAN/SOLOMON

 

KITAB  PHRSA KUNCI TABUT NABI SULAIMAN/SOLOMON

Kitab Ini pernah di cari oleh bangsa yahudi yang merupakan kitab mantra pembuka tabut dan harta kekayaan peninggalan nabi sulaiman/Solomon, Adapun ciri ciri kitab yang dicari sebagai bangsa israil atau yahudi sebagai berikut:

1.      Berbahasa unix yang mudah dipahami berupa tulisan ibrani tetapi berbahasa lain.

2.      Banyak razah berornamen ukiran yang unik yang digunakan untuk membuat tongkat dan besi bisa menjadi bertuah.

3.      Ditengah kitab berbahasa arab yang merupakan kunci pembuka tabut.

4.      Razah penakluk binatang yang berisi razah gambar binatang umumnya binatang belalai gajah.

5.      Kitab itu terbuat dari tulang binatang yang sukarela dibuat kitab phrsa.

6.      Kitab tersebut berisi sekitar 66 halaman.

7.      Didalam kitab itu terdapat lambang Bintang David.

8.      Kitab tersebut berada di tanah jawa/java/lamuria.

9.      Harga kitab tersebut tak bernilai.

Kitab tersebut sebenarnya ada dan di kuasai oleh “joko wirang” yang hidup ditengah tengah Gunung lawu dan Gunung Wilis, menurut cerita pernah di tawar orang kaya dari  Kota kudus di tahun  1999 di tawar 5.000.000.000,-, namun pemilik meminta mahar 25.000.000.000,-, kitab phrse ini tentunya sangat dicari oleh orang yahudi, karena setelah terjadi invasi terhadap masjidil aqsa dan digali di bawah masjid, tidak ditemukan harta karun , tongkat dan tabut nabi Sulaiman/Solomon. Karena bisa dimungkinkan benda dan harta karun tersebut di tanah lamuria yang tenggelam dan sekarang tinggal tersisa perengan tertinggi yaitu tanah jawa.

 

Kita Phse di buat 3 bahasa yaitu Ibrani, Arab, dan pegon dan yang di bawa oleh joko wirang adalah yang Pegon, karena yang berbahasa Ibrani dan Arab telah musnah di zaman kenabian, Konon jika orang yahudi menemukan harta karun nabi Sulaiman Tongkat dan tabut serta benda benda lain, maka orang yahudi akan sepenuhnya mampu menguasai dunia.

 

Joko Wirang adalah pemuda desa seorang anak buruh tani, lahir dari keluarga miskin, walaupun dia pemegang kitab Phse namun dalam hidupnya dia kesulitan mencari kekayaan dikarenakan ibuknya sakit sakitan, dalam hidupnya ia mengembara kemana-mana untuk menutupi hutang akibat mengobatkan sakit orang tuanya, maksud joko wiring adalah seorang yang banyak hutangnya dan tidak berani pulang kerumah karena dikejar kejar hutang. Joko wiring adalah salah satu orang pemegang kunci penguasa dimuka bumi ini, dengan kitab phse-nya.

 

Read More

ALAS KEDATON

 

ALAS KEDATON

Alas kedaton merupakan tempat yang sangat fenomenal di tanah jawa, tempat ini adalah merupakan tempat paling sacral di dunia, di tempat ini terdapat “AINUL HAYAT” atau air keabadian, siapa yang meminum airnya maka dia tidak akan mati sebelum hari kiamat kecuali ia minta di matikan oleh tuhan, alas kedataon atau “Hutan Kedaton” berada di tengah tengah gunung disekitarnya dan didalam hutan tersebut terdapat goa yang sangat Panjang dan di ujung Goa terdapat air terjun yang sangat indah, dan dibelakang air terjun itulah ainul hayat berada.

Ainul Hayat atau Air Keabadian banyak dicari para ilmuan akan kebenarannya, kenapa ainul hayat ada dipulau jawa karena Jawa Dwipa merupakn tanah sempalan surga yang diturunkan tuhan dimuka bumi ini. Ratusan air terjun dan hutan ada di tanah jawa namun tak satupun para peneliti dan sejarahwan memastikan titik keberadaan alas kedaton, ada beberapa pendapat yang mengatan letak alas kedaton.

1.      Alas Purwo Banyuwangi Jawa Timur.

2.      Gunung Dieng Wonosobo Jawa Tengah.

3.      Pasar Setan Gunung Lawu.

4.      Di dasar laut jawa utara dan selatan.

Banyaknya pendapat merupakan catatan tersendiri untuk terus mencari keberadaan alas kedaton melaui berbagai penelitian secara ilmiah maupun metafisika, dan keberadaan ainul hayat yang pernah diketemukan Nabi Kidir (menurut agama islam) yang masih menyisakan sejuta misteri,. MD.adinagoro

Read More

ETIMOLOGI JAWA

 

ETIMOLOGI JAWA

Bahasa jawa merupakn Bahasa yang banyak jenisnya dan bertingkat-tingkat mulai dari Kromo Inggil Kromo alus dan Ngoko, setiap Bahasa di jawa akan berubah jika bertemu atau berbicara dengan siapa lawan kita bicara, Bahasa yang digunakan antara ketemu dengan anak dan ketemu dengan orang tua bahasanya berbeda pengucapannya, semakin tua lawan kita bicara maka bahasa yang akan kita gunakan akan semakin halus, dan sebaliknya semakin lebih muda dan kecil lawan kita bicara maka bahasanya akan nagak kasar, tingkatan Bahasa etimologi jawa ini memeng berbeda dengan Bahasa Bahasa lain/asing di dunia, keunikan ini merupakan ciri khas tersendiri bagi suku jawa.

Nama Jawa sendiri banyak yang mengartikan “ Budi Pekerti atau Adab, atau sopan santun’ namun ada pula yang berpendapat nama jawa berarti “ Mengerti” atau mengetahui segala hal berkaitan dengan konsep dunia ini, bahkan ada beberapa Riwayat di tangan suku jawa lah dunia ini dititipkan menurut nenek moyang orang jawa, untuk menjaga segala isi alam agar tetap terjaga.

Mengerti istilah orang jawa adalah “ Jawani” bagi orang jawa mengerti adat istiadat dan kearifan local sangat dijunjung tinggi, kata bijak orang jawa “ wong Jowo nek ora Jowo yo ora jawani” artinya orang jawa tahu betul tentang apa itu hidup dan kehidupan di dunia ini, yang tetap menjunjung tinggi kekerabatan hidup antara manusia hewan dan tumbuh-tumbuhan serta menyatu dengan takdir alam.

Read More

JAWA “ JAVA” MENDUNIA

 

JAWA “ JAVA” MENDUNIA

Suku jawa telah mendunia, hamper setiap negara di dunia ada orang jawa, penyebaran suku jawa sudah dimulai sejak lama, bahkan ada yang kini mendirikan dan mempunyai negara lain/luar, bukan hanya di Indonesia, seperti di Suriname, Belanda, Caledonia baru dll, adat istiadat tetap mereka bawa di negara baru, sikap ramah tamah dan sopan santun orang jawa menjadi kunci dari mudahnya orang jawa dapat menyatu dan membaur di lingkungan dan negara baru, bahkan naman nama jawa masih banyak yang melekat di anak cucunya. Salah satu ciri khas orang jawa adalah tidak mau bertengkar dengan siapapun dan selalu menjunjung tinggi gotong royong dan menyelesaikan setiap masalah dengan cara kekeluargaan.

Orang jawa sangat lemah lembut dan tidak gampang pemarah, kebanyakan orang jawa lebih suka mengalah “ Ngalah bukan berarti Kalah” semboyan orang jawa. Jika sifat sifat itu masih tetap melekat di masyarakat jawa maka tidak menutup kemungkinan, jawa akan mampu mendunia karen sifatnya yang supel, ramah dan mudah bergaul.

Orang jawa mudah hidup di temapat manapun” nerimo Ing pandum merupakan ciri khas orang jawa sehingga mereka mampu hidup di dunia manapun, baik di laut, di gunung, di pulau terpencil, di peadalaman dll. Orang jawa adalah jagonya menaklukkan alam, karena suku jawa sangat menjujung konsep harmoni alam.

Read More

PEREBUTAN PENGUASA DUNIA AKAN MEMPERTEMUKAN JAWA (JAVA) V/S JAWS YAHUDI

 

Banyak ilmuwan meramalkan pertarungan pengusa di zaman akhir dimuka bumi yang memprediksi persaingan terbesar sepanjang sejarah antara jawa melawan jaws. Suku jawa dengan segudang pengetahuan kebatinan melawan jaws dengan metafisika, banyak ilmuwan yahudi berpendapat bahwa suku jawa adalah keturunannya atau bisa dibilang mereka adalah saudara atau istilah jawa adalah “ Trah Waseso Jati” orang jawa lahir ditengah kesempurnaan alam surga hayati dan di bimbing kitab alam dengan mengedepankan “ Konsep Keseimbangan alam” surga alam di jawa adalah tanah yang dijanjikan yang merupakan miniature dari bumi.

Yahudi di beri kecerdasan yang luar biasa namun tanpa control keseimbangan alam yang baik, mereka hanya berfikir semua yang ada di dunia ini mempunyai nilai manfaat yang besar, bahkan Albert Estains salah satu Keturunan yahudi mampu menciptakan bom atom, dan yahudi memaksimalkan otaknya untuk pengembangan ilmu pengetahuan namun mereka tidak pernah sadar apa yang dilakukannya merupakan resiko terbesar kehancuran di permukaan bumi.

Berbeda dengan suku jawa yang masih mengedepankan konsep keseimbangan alam,orang jawa di bekali keselarasan pikiran yang mampu mencegah kerusakan alam dan zaman, jawa meyakini kebahagiaan tidak hanya ditentukan dari teknologi dan materi, tetapi ketenangan pencegahan pengembalian dunia dengan konsep humanis antara manusia alam dan seisinya secara selaras dan serasi.

Read More